Baca : Roma 8:31-34
8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia © LAI 1974
[Kristus Yesus] . . . duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita. —Roma 8:34
Rasanya tidak banyak hal yang lebih indah daripada doa-doa yang dinaikkan untukmu oleh seseorang yang mengasihimu. Saat mendengarkan seorang sahabat mendoakan kita dengan ketulusan dan hikmat dari Allah, rasanya kita sedang berada dalam sebuah pengalaman ilahi.
Sungguh bahagia mengetahui bahwa karena belas kasihan Allah kepada kita, doa-doa kita juga didengar oleh-Nya. Adakalanya ketika berdoa, kita merasa kata-kata kita kurang tepat dan tidak layak menghadap kepada-Nya. Namun, Yesus mengajar para pengikut-Nya untuk “selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Luk. 18:1). Firman Allah menunjukkan kepada kita bahwa salah satu alasan kita dapat berdoa dengan tidak jemu-jemu adalah karena Yesus sendiri “duduk di sebelah kanan Allah, . . . menjadi Pembela bagi kita” (Rm. 8:34).
Kita tidak pernah berdoa seorang diri, karena Yesus mendoakan kita. Dia mendengarkan saat kita berdoa, dan berbicara kepada Bapa demi kita. Kita tidak perlu mencemaskan kelancaran kata-kata kita, karena tak seorang pun yang lebih memahami kita daripada Yesus. Dia menolong kita dalam segala hal dan menyatakan kebutuhan kita kepada Allah. Dia juga tahu ketika apa yang kita minta tidak baik bagi kita, karena Dia memperlakukan tiap permintaan atau persoalan kita dengan hikmat dan kasih yang sempurna.
Yesus adalah sahabat doa yang sempurna—sahabat yang membela dan mendoakan kita dengan kebaikan yang tak terbatas. Doa-Nya bagi kita begitu indah hingga tak terlukiskan dengan kata-kata. Kiranya kita dikuatkan untuk selalu berdoa kepada-Nya dengan hati yang penuh syukur. —James Banks
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah membelaku dengan penuh kasih. Tolonglah aku untuk mengasihi dan melayani-Mu dengan doa-doaku hari ini.
Tiada yang lebih istimewa daripada dapat berdoa bersama Yesus.