Baca : Yohanes 3:1-8, 13-16
3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
3:13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia © LAI 1974
Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. —Yohanes 3:3
Beberapa tahun lalu, sebuah penerbit melakukan kesalahan besar. Sebuah buku yang telah berada di pasaran selama beberapa tahun diputuskan untuk diperbarui. Penulisnya menulis kembali buku itu agar tidak ketinggalan zaman. Namun masalah terjadi ketika revisi itu diterbitkan. Penerbit mencetak ulang buku itu dengan sampul baru yang menarik, tetapi isi bukunya masih versi yang lama.
Dari luar, buku itu terlihat baru dan segar, tetapi dalamnya kuno dan ketinggalan zaman. Edisi “cetak ulang” itu tidak benar-benar baru.
Terkadang manusia mengalami hal serupa. Mereka menyadari perlunya ada perubahan, karena segala sesuatu dalam hidup mereka sedang berjalan ke arah yang salah. Namun, apa yang mereka lakukan? Mereka memperbarui penampilan lahiriah mereka, tetapi tidak membuat perubahan penting di dalam hati mereka. Mereka bisa mengubah perilaku tetapi tidak menyadari bahwa hanya Allah yang dapat mengubah batin manusia.
Di Yohanes 3, Nikodemus menyadari bahwa Yesus “diutus Allah” (ay.2) dan Dia menawarkan sesuatu yang sangat berbeda. Perkataan Yesus membuat Nikodemus menyadari bahwa Yesus menawarkan kelahiran baru (ay.4): Ia harus “dilahirkan kembali”, yaitu diperbarui sepenuhnya lahir dan batin (ay.7).
Pembaruan seperti itu hanya terjadi melalui iman dalam Yesus Kristus. Itulah saat “yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2Kor. 5:17). Apakah kamu membutuhkan pembaruan? Percayalah kepada Yesus. Dia akan mengubah hatimu dan membuat segala sesuatu menjadi baru. —Dave Branon
Tuhan, kini aku tahu bahwa perubahan lahiriah—perilaku, penampilan, sikap— tidak mengubah batinku. Aku percaya kepada Yesus, yang mati dan bangkit untuk mengampuni dosa-dosaku. Perbaruilah batinku—dari dalam jiwaku.
Hanya Allah yang sanggup memperbarui kita.